Thursday, June 23, 2011

Bayam, Sayuran Antipenuaan

Bayam, sayuran berdaun hijau ini, kaya akan vitamin A, C, serta asam folat. Sayuran favorit Popeye ini juga mempunyai efek antioksidan yang kuat. Karena itu, bayam digolongkan ke dalam makanan untuk mencegah efek penuaan.

Sayur bayam yang diolah dengan cara direbus akan berkurang kadar oksalat hijaunya. Akan tetapi, kadar kalsiumnya meningkat. "Memasak bayam bukan hanya memberi kita serat, tettapi juga nutrisi," kata Jill Nussinow, ahli gizi dan penulis buku The Veggie Queen. 

Sayuran ini juga mengandung karotenoid, salah satunya lutein yang bermanfaat untuk memproteksi mata dari penyakit macular degeneration. Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Tuft University tahun 2008 yang meneliti 1.802 wanita usia 50-79 menemukan, mereka yang mengonsumsi cukup lutein dan zeaxanthin dalam pola makannya risikonya untuk terkena katarak turun 23 persen.

Selain bayam, sumber lutein dan zeaxanthin adalah brokoli, salada, kale, daun lobak, serta sayuran berwarna hijau tua lainnya.

Karetenoid juga bekerja untuk menetralisir radikal bebas pada kulit sehingga memperlambat proses penuaan kulit. Kulit pun tetap segar, bebas kerutan.

Untuk mengolah sayur bayam, Nussinow menyarankan agar sayuran ini baru dimasukkan ke dalam panci setelah air mendidih dan segera diangkat. Daunnya juga bisa dimakan mentah sebagai salad.

Sumber: http://health.kompas.com

Kenapa Beras Merah Lebih Menyehatkan?

Selama ini, sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi beras putih dibanding beras merah. Padahal, ada banyak kelebihan dan manfaat yang terkandung dalam sebutir beras merah.

Menurut dr. Samuel Oetoro MS, SpGK, pakar gizi klinis dari MRCCC Siloam, beras merah mempunyai kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang tinggi. Sebagaimana diketahui, vitamin B merupakan kunci untuk pembentukan energi bagi tubuh manusia.

"Pembentukan energi di sel, difasilitasi oleh kecukupan vitamin B. Salah satunya ada di beras merah," katanya, dalam acara Diskusi Sehat Bersahabat dengan Glukosa, Selasa, (14/6/2011) di Jakarta.

Selain itu, kata Samuel, beras merah mempunyai kandungan serat lebih tinggi dibandingkan beras putih. Manfaat dari serat tersebut di antaranya untuk mengganggu penyerapan gula dalam karbohidrat, serta mengganggu penyerapan lemak yang masuk bersama makanan sehingga akan lebih menyehatkan.

"Jadi memang keliatannya kasat mata kurang menarik. Tapi dia sehat karena seratnya tinggi. Sebaiknya, kalau makan jangan pilih beras putih, pulen, atau nasi ketan, yang kelihatannya putih kinclong, itu tidak sehat karena bisa membuat kadar gula darah anda naik," jelasnya.

Dalam beberapa literatur dikatakan, unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.

Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan beras merah mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Sumber: http://health.kompas.com

Buah Kering Sama Sehatnya dengan Buah Segar

Rajin mengonsumsi buah-buahan merupakan salah satu kunci untuk hidup sehat dan panjang umur. Selain buah segar, para ahli menyebutkan buah yang sudah dikeringkan ternyata sama sehatnya dengan buah segar.
Hal tersebut ditegaskan oleh para ahli gizi dalam kongres The World Nut and Dried Fruit. Salah satu tujuan dari kongres ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat global akan pentingnya buah-buahan kering, seperti halnya buah segar.

Dr Daniel Gallaher dari University of Minnesota, AS, mengungkapkan, buah kering juga sumber serat yang baik. "Seperti buah segar, buah kering juga memiliki kadar glikemik rendah dan berperan penting untuk mencegah penyakit metabolik seperti diabetes," katanya.

Penelitian juga menunjukkan buah kering memiliki manfaat sama untuk mencegah kanker. "Meski mekanismenya belum diketahui, ekstrak buah-buahan mampu menghentikan perkembangbiakan sel kanker dan menekan inflamasi," kata Dr Andriana Kaliora, peneliti lain.

Beberapa jenis buah kering juga mengandung polifenol yang diketahui bisa melindungi jantung dari kerusakan.
Kendati demikian, sebagian ahli juga menyatakan buah-buahan kering seperti manisan mengandung gula terlalu banyak, sehingga orang gemuk jangan berlebihan dalam mengonsumsinya.

Sumber: http://health.kompas.com/

Cegah Stroke dengan Minyak Zaitun

Orang berusia lanjut yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki lebih rendah terserang stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya, kata para ahli dalam laporan riset yang dipublikasikan, Rabu (15/6/2011).      

Beberapa ilmuwan dari National Institute of Health and Medical Research di Bordeaux, Perancis, memantau perkembangan 7.625 orang Perancis berusia 65 tahun di tiga kota besar, yakni Bordeaux, Dijon, dan Montpellier, selama lima tahun. 

Selama penelitian, ada 148 orang yang terserang stroke. Responden dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai tindakan mereka menggunakan minyak zaitun, mulai dari orang yang tak menggunakannya sama sekali sampai mereka yang menggunakannya dalam menyajikan makanan, memasak, dan membuat roti.

Ketika para peneliti menyesuaikan berbagai faktor, seperti berat tubuh, kegiatan fisik, dan makanan secara keseluruhan, terungkap bahwa responden yang menggunakan minyak zaitun secara "intensif" memiliki risiko 41 persen lebih rendah terserang stroke dibanding mereka yang tak pernah mengonsumsi minyak zaitun.    

"Penelitian kami menunjukkan perlunya serangkaian rekomendasi diet yang baru untuk mencegah stroke bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas," kata penulis riset, Cecilia Samieri, sebagaimana dikutip AFP.

Sementara itu, seorang neurolog di Columbia University Medical Center di New York, Dr Nikolaos  Scarmeas, yang menulis editorial yang disiarkan bersama studi tersebut, menekankan bahwa penelitian tersebut bersifat "observasional".

Studi itu menemukan hubungan antara penggunaan minyak zaitun oleh manusia dan risiko stroke yang mereka hadapi, kata Scarmeas. Akan tetapi, hal itu tak perlu diterjemahkan menjadi hubungan sebab-akibat.
"Orang yang mengonsumsi minyak zaitun mungkin sangat berbeda dari orang yang tidak menggunakannya," kata Scarmeas.

Pengguna minyak zaitun, misalnya, mungkin memiliki penghasilan yang lebih tinggi, makan lebih baik secara keseluruhan atau lebih sering berolahraga dibandingkan dengan orang yang tak pernah mengonsumsi minyak zaitun.

Para peneliti dalam studi baru itu, yang dipimpin oleh Cecilia Samieri, berusaha memperhitungkan perbedaan itu. Dan setelah mereka melakukannya, minyak zaitun tetap terbukti memiliki hubungan risiko stroke yang lebih rendah.

Akan tetapi, Scarmeas menyatakan bahwa tak mungkin untuk sepenuhnya memperhitungkan semua variabel itu. Yang diperlukan, katanya, adalah percobaan klinis, yaitu obyek penelitian secara acak diminta menggunakan minyak zaitun atau tidak, lalu diikuti perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melihat siapa yang terserang stroke.

Percobaan klinik semacam itu dipandang sebagai "standar emas" bukti medis.  "Stroke biasa terjadi di kalangan orang yang berusia lanjut dan minyak zaitun akan menjadi cara yang mudah dan murah untuk membantu mencegahnya," kata Cecilia Samieri.   Temuan tersebut disiarkan di jurnal media American Academy of Neurology, "Neurology".

Sumber: http://health.kompas.com/

Makanan Tinggi Fosfat Picu Sakit Jantung

Selain berolahraga secara rutin dan mengurangi makanan berlemak tinggi, ada satu lagi perilaku yang patut dipertimbangkan untuk menjaga kesehatan jantung. Mulailah membatasi jenis makanan yang mengandung kadar fosfat tinggi. Sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology mengindikasikan, makanan yang mengandung zat fosfat tinggi dapat memicu risiko penyakit jantung. 

Bila Anda gemar menyantap makanan-makanan, seperti biskuit, kue, gula-gula, sejumlah produk olahan susu, minuman energi, dan daging jeroan, sebaiknya waspada. Bisa jadi risiko Anda mengidap penyakit jantung meningkat.

Menurut riset para ahli di Universitas Sheffield, Inggris, zat fosfat yang tinggi dalam makanan dapat memicu aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Penelitian di laboratorium menggunakan tiga kelompok tikus menunjukkan bahwa diet tinggi fosfat dapat menimbulkan risiko pembengkakan dan penyumbatan pada pembuluh darah hingga 40 persen.

Apa sebenarnya fosfat? Ini adalah zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Zat kimia ini membuat makanan yang dipanggang menjadi ringan, dan membantu daging tetap lembab dan lembut, dan membuat bentuk keju menjadi bagus, dan ada beragam manfaat lain.

Anda pun sebenarnya tak perlu terlalu takut atau benar-benar menghindari makanan berfosfat. Pasalnya, tubuh tetap memerlukan zat kimia ini untuk membangun dan memperbaiki gigi dan tulang yang rusak. Tetapi, para ahli nutrisi sejak lama sudah mencurigai efek fosfat, dan kini para ilmuwan Inggris membenarkan bahwa terlalu banyak fosfat dalam diet bisa membuat Anda terkena sakit jantung.

Menurut para ilmuwan, ketika fosfat terdeteksi dalam aliran darah, makanan tubuh Anda akan melepaskan hormon tertentu yang menurunkan kadar zat fosfat. Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar hormon yang menurunkan fosfat ini berkaitan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Peneliti sendiri menyatakan belum dapat memastikan apakah hormon penurun fosfat atau zat fosfat sendiri yang menyebabkan penyakit jantung. Tetapi, apa pun itu, mengurangi asupan makanan yang mengandung fosfat dalam diet akan menjadi langkah bijaksana untuk memelihara kesehatan jantung.

Untuk mengurangi kadar fosfat dalam diet, hindari konsumsi berlebihan makanan olahan dan makanan dalam kemasan. Selain itu, batasi pula konsumsi daging-daging organ, seperti jeroan, ginjal, atau hati.

Sumber: http://health.kompas.com/

Mau Fit? Jangan Cuma Pilih Buah dan Sayur

Buah-buahan dan sayuran memang merupakan sumber makanan yang kaya akan kandungan vitamin dan serat. Akan tetapi, mengonsumsi dua jenis makanan ini saja tidak akan cukup untuk menjamin seseorang melakukan aktivitas secara optimal sehari-hari.

"Orang itu untuk sehat dan fit tidak bisa hanya dari sayur dan buah-buahan saja," ungkap Dr Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK, Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dalam acara bedah buku Berdamai dengan Kanker, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut dia, selain konsumsi buah dan sayur, tubuh juga membutuhkan asupan karbohidrat sebagai sumber tenaga dan protein, yang berfungsi untuk menggantikan sel rusak. Asupan karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, jagung, dan mi. Sementara protein terdapat pada lauk-pauk, putih telur, ikan, daging, tahu, dan tempe.

"Artinya, makanan itu harus cukup jumlahnya. Harus yang lengkap (karbohidrat, protein, lemak, mineral, mikronutrien)," imbuhnya.

Selain itu, Fiastuti juga menganjurkan supaya mengonsumsi makanan yang masih segar. Segar di sini artinya adalah tidak diawetkan atau terus-menerus dipanaskan, terutama sayur-sayuran. "Karena apabila sayuran itu sudah berkali-kali diawetkan, dia akan kehilangan vitamin mineralnya," jelasnya.

Kebutuhan akan lemak, lanjut Fiastuti,  juga tetap harus diperhatikan untuk proses metabolisme tubuh. Menurut dia, tidak semua lemak itu merugikan dan membahayakan tubuh. "Lemak juga ada yang baik," cetusnya.

Menurut Fiastuti, lemak dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni lemak jenuh (hewani), lemak tidak jenuh tunggal (kacang-kacangan), dan lemak tidak jenuh ganda (minyak ikan).

"Dari setiap masing-masing ketiganya, kita hanya butuh sekitar 10 sampai 15 persen dari kebutuhan total kalori kita per hari," terangnya.

Dia menambahkan bahwa lemak juga sangat penting untuk menjaga agar kapsul sel (lipid bilayer) selalu dalam kondisi baik. Sebab, menurut Fiastuti, apabila lipid bilayer seseorang tidak bagus, akan membuat sel-sel menjadi mudah rusak. Padahal, sel yang kuat sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup.

Waspada, Keripik Juga Bikin Gemuk

Keripik ternyata menjadi salah satu penyebab kegemukan yang wajib diwaspadai, jauh lebih besar daripada soda, permen, atau es krim. Makanan ringan ini mengandung kalori yang cukup tinggi.
"Keripik memang enak dan memiliki tekstur yang menarik. Orang juga tidak puas hanya makan satu atau dua keripik, tetapi satu kantong," kata Dr F Xavier Pi-Sunyer dari St Luke-Roosevelt Hospital Center, New York, Amerika Serikat.

Dalam riset terbaru ini disebutkan bahwa pilihan dan kebiasaan makan menjadi penyebab utama kegemukan. "Tidak ada cara mudah untuk mendapatkan berat badan ideal. Olahraga dan pengaturan pola makan wajib diperhatikan, tetapi pola makan jelas paling berpengaruh," kata Dr Frank Hu.

Tim peneliti menganalisa pola makan dan gaya hidup 120.877 orang dari tiga penelitian jangka panjang. Seluruh responden adalah petugas kesehatan dan tidak kegemukan ketika penelitian dimulai. Berat badan para responden diukur setiap empat tahun selama dua dekade. Mereka juga mengisi kuesioner seputar pola makan. Secara umum para partisipan mengalami kenaikan berat badan 7,7 kilogram (kg) dalam 20 tahun.

Keripik kentang diketahui menjadi penyebab kegemukan. Setiap saji (15 keripik) mengandung 160 kalori dan akan menyebabkan penambahan berat badan 0,7 kg dalam empat tahun. Lebih besar jika dibandingkan dengan makanan manis dan dessert yang menyebabkan penambahan sekitar 0,4 kg.

Dari kelompok kentang, kentang goreng (french fries) adalah yang paling buruk dampaknya bagi pinggang dibandingkan dengan kentang rebus atau panggang. Setiap satu saji kentang goreng mengandung 500-600 kalori.

Sementara itu, kebiasaan minum soda akan menyebabkan peningkatan berat badan 0,4 kg setiap empat tahun.

Selain pola makan, penyebab kegemukan lainnya adalah gaya hidup pasif, seperti terlalu lama duduk di depan televisi, minum alkohol, serta kurang tidur.

Para ahli menjelaskan, apa yang kita makan dan kebiasaan kita dalam mengonsumsinya jauh lebih berpengaruh daripada olahraga dan rencana penurunan berat badan jangka panjang.

Kesimpulan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli dari Harvard University dan dimuat dalam New England Journal of Medicine. Ini merupakan riset paling komprehensif mengenai efek makanan individu dan gaya hidup, seperti pola tidur dan kebiasaan merokok.

Sumber: http://health.kompas.com
Kegemukan yang saat ini menjadi masalah di banyak negara menjadi masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius. Kegemukan bukan hanya soal estetika, tetapi dipandang sebagai penyakit. Banyak orang yang berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badannya, tetapi tidak menyadari apa yang membuat bobot mereka melonjak.

Sunday, June 5, 2011

Telur Puyuh, Si Mungil yang Sakti

Beruntunglah kita penduduk Indonesia. Telur puyuh bisa didapatkan dengan mudah dengan harga relatif murah. Di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara, telur puyuh dianggap sebagai makanan mewah. Padahal, telur mungil itu memiliki manfaat segudang banyaknya.

Dengan berat 10 gram hingga 12 gram, satu butir telur puyuh berisi banyak unsur yang dibutuhkan agar tubuh menjadi sehat. Nilai gizi telur puyuh tiga hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, yang memiliki berat 50 hingga 70 gram per butir.

Telur puyuh mengandung 13 persen protein, telur ayam hanya 11 persen. Selain itu, telur puyuh mengandung 140 mu-g vitamin B1, bandingkan dengan 50 mu-g yang ada di telur ayam. Kandungan vitamin A dan B2 telur puyuh dua kali telur ayam.

Telur puyuh memiliki zat besi dan potasium lima kali lebih banyak daripada telur ayam. Karena kandungan tersebut, telur puyuh masuk dalam kategori dietary food.

Bagusnya telur puyuh tidak memiliki kolesterol jahat (LDL) dan sangat kaya dengan kolesterol baik (HDL). Tak seperti telur ayam, telur puyuh tidak menyebabkan alergi. Malah, telur puyuh bisa membantu mengatasi gejala alergi. Mereka memiliki yang namanya protein ovomucoid, yang dipakai untuk produksi obat antialergi.

Telur puyuh dapat dimakan mentah. Tentunya, setelah telur tersebut dicuci dalam air panas. Tidak perlu khawatir tentang adanya Salmonella karena suhu tubuh burung puyuh lebih tinggi daripada ayam sehingga Salmonella tidak dapat hidup.

Dalam artikel dari situs Gout Pain, disebutkan bahwa penderita asam urat sama sekali tidak dilarang makan telur, termasuk telur puyuh. Itu karena telur mengandung unsur purin yang rendah. Meski demikian, jumlah konsumsinya harus dibatasi. Untuk telur ayam, hanya tiga butir per pekan, disesuaikan pula untuk konsumsi telur puyuh. Yang berbahaya untuk penderita asam urat adalah burung puyuh itu sendiri.
Merupakan kebiasaan bagus untuk mengonsumsi 3-5 butir telur puyuh setiap pagi. Itu gunanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki proses metabolisme. Setelah 3-4 bulan rutin makan telur puyuh, tubuh akan terasa selalu berenergi.

Sumber: http://health.kompas.com/

Ikan Kukus dan Panggang Lebih Sehat

Ingin memiliki jantung sehat? Masukkan ikan dalam piring makan Anda. Akan tetapi berhati-hatilah pada cara pengolahannya karena penelitian menunjukkan ikan yang dipanggang atau dikukus lebih menyehatkan daripada ikan goreng.

Ikan laut memang kaya akan omega-3, terutama ikan yang berwarna gelap dan licin seperti salmon, mackerel dan bluefish. Omega-3 sendiri disebutkan akan mengurangi risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan inflamasi, tekanan darah, dan kerusakan sel. 

Berbagai penelitian menunjukkan mereka yang doyan makan ikan atau mengonsumsi lima kali atau lebih porsi ikan setiap minggu, risikonya terkena gangguan jantung bisa berkurang hingga 30 persen dibanding dengan orang yang makan ikan sebulan sekali. Namun, manfaat itu hanya ditemukan pada mereka yang memasak ikan dengan cara dipanggang atau kukus.

Ikan goreng tidak menunjukkan manfaat untuk melindungi jantung. Malah, mereka yang mengonsumsi ikan goreng seminggu sekali risikonya terkena penyakit jantung naik 48 persen dibanding dengan yang tidak mengonsumsi ikan goreng. 

"Memang tidak semua jenis ikan sama, tetapi bagaimana cara kita mengolah ikan sangat penting. Bila kita menggorengnya, bukan hanya manfaatnya yang hilang tapi juga cara masak dengan menggoreng merugikan kesehatan," kata Dr.Donald Lloyd-Jones, peneliti dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Studi yang dilakukan Jones ini menggunakan data studi jangka panjang Women's Health Initiative yang mengamati pola makan 85.000 perempuan pasca menopause dan dilakukan sepanjang 10 tahun.

Hasil penelitian tersebut menguatkan riset sebelumnya yang dilakukan pada populasi penduduk di area "sabuk stroke" di Amerika, yang terbentang dari Carolina hingga Arkansas dan Louisiana, di mana kasus stroke di area tersebut sangat tinggi di banding wilayah lain di AS. Hasilnya diketahui 32 persen penduduk di sana mengonsumsi ikan goreng dua kali dalam seminggu.

Brokoli, Pelawan Kanker Sahabat Wanita

Beberapa jenis sayur dan buah telah terbukti mampu mencegah penyebaran sel kanker, salah satu yang tak terkalahkan adalah brokoli. Sayuran berwarna hijau pekat ini memiliki kandungan antioksidan yang membantu menetralisir senyawa karsinogen.

Brokoli mengandung zat-zat yang merangsang detoksifikasi enzim yang membantu tubuh secara alami melenyapkan penyebab kanker dan toksin yang berbahaya.

Indole-3-carbinol, zat yang ditemukan dalam brokoli, bahkan sangat baik untuk menjaga kesehatan wanita. Riset-riset menunjukkan, zat ini mengurangi risiko kanker payudara dan kanker serviks, serta membantu menekan aktivitas sel-sel kanker yang sudah ada. Si hijau ini juga sarat flavonoid kemprefol, yang melindungi tubuh melawan kanker ovarium.

Kelebihan brokoli bukan hanya itu karena ia juga sumber asam folat, vitamin B yang dibutuhkan untuk membentuk dan melindungi DNA, memproduksi sel darah, pembentukan sel-sel baru, dan mensintesis protein. Asam folat juga berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker pada orang dewasa.

Ada beberapa alasan mengapa brokoli adalah sayuran yang penting untuk kesehatan perempuan. Pertama, asam folat merupakan zat yang penting untuk ibu hamil untuk perkembangan sistem saraf janin dan mencegah cacat otak dan sumsum tulang belakang.

Kedua, penelitian menunjukkan, wanita lebih rentan terhadap depresi dibanding laki-laki dan depresi berkaitan erat dengan kekurangan asam folat. Kabar baiknya, meningkatkan asupan asam folat efektif untuk meningkatkan level serotonin dan mengurangi gejala-gejala depresi.

Tambahan bonus lainnya, brokoli  merupakan sumber serat, vitamin C, K, E, dan A, serta berbagai mineral penting. Selain itu, sebagai diuretik alami, brokoli membantu mengurangi gejala kembung dan retensi cairan menjelang menstruasi.

Untuk rasa dan nutrisi yang optimal, disarankan untuk mengolah brokoli dengan cara dikukus tidak lebih dari lima menit atau sampai warnanya agak hijau terang. Tambahkan minyak zaitun murni, lemon, atau garam untuk memberi rasa.

Sumber: http://health.kompas.com/

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons